DIALOG
QUO VADIS ?
(baru mulai sketsa konsep - belum jadi )
PROLOG
Hikmah Corona ? Positif ~ Negatif
Prakata : prolog
“We are not human beings having a spiritual experience.
We are spiritual beings having a human experience.”
― Pierre Teilhard de Chardin
Demikian quotes terkenal Piere Chardin (bukan Deepak Chopra .. maaf)
Ulasan
kita sesungguhnya bukanlah sekedar manusia yang menjalankan tugas
spiritual namun sesungguhnya kita adalah makhluk spiritual yang
menjalani peran sebagai manusia.
Bahasan : Seeker
I say that madness is the first step towards unselfishness.
Be mad, Meesha. Be mad and tell us what is behind the veil of ”sanity,”
The purpose of life is to bring us closer to those secrets,
and madness is the only means.
Be mad, and remain a mad brother to your mad brother.
"Aku berkata bahwa kegilaan adalah langkah pertama menuju sikap tidak mementingkan diri sendiri.
Jadilah gila, Misha. Jadi gilalah kau dan katakan padaku apa yang ada di balik selubung "kesehatan jiwa".
Tujuan hidup ini ialah membawa kita lebih dekat kepada segala rahasia itu,
dan kegilaan itu adalah satu-satunya jalan.
Jadilah gila, dan tetaplah menjadi seorang saudara yang gila bagi saudaramu yang gila
penggalan sepucuk surat dari Pujangga Libanon Khalil Gibran kepada sahabatnya, Mikhail Naimy.
Ulasan
(sadar terjaga namun wajar bersama )
Penutup : Sekha
The unexamined life is not worth living"
Hidup yang tak teruji tak layak dijalani
Socrates
Ini adalah sebuah diktum terkenal yang tampaknya diucapkan oleh Socrates
pada pengadilannya atas tuduhan menentang dewa dan merusak generasi
muda, yang kemudian membuatnya dijatuhi hukuman mati, seperti yang
dijelaskan dalam Apologi Plato .
Ulasan
MONOLOG :
Dialektika Triade Hegel : Thesis – Antithesis – Synthesis (ada - tiada - menjadi;
apersepsi + referensi = refleksi
1. Thesis : (Buddha Dhamma.)
Prakata :
Mahatma Buddha mencapai pencerahan terdalam adiduniawi manusia 1 > Brahma 20 > Dewata 6 > Apaya 4 ?)
Bahasan :
Pengantar Buddhisme
Paradigma Simsapa :
Risalah Tipitaka – Teparinama Anupubikata
Buddha tampaknya memang sadar, cakap dan layak dalam melalui permainan delusive samsara
Acinteya Udumbara :
Sumedha - Anagami Brahma Sahampati - Sita Hasitupada – Udumbara Mahakasyapa -
Buddha tampaknya juga faham akan labeling dan leveling mandala advaita
Analisis Buddhisme :
Siklus Dhamma ( Dhamma kosmik – Mistik Esoterik – Agama Tradisi - addhamma ?) Kemunduran Buddhisme (kappa turun/ sunyakalpa?) :
Bukan sekedar statistik populasi ? namun juga pergeseran saddha ehipasiko tiratana (mis-identifikasi,
mis-imaginasi, mis-eksploitasi) jangan bodoh dan membodohi : Ovada
Patimokha vs MLD (moha – lobha – dosa ) : Ariya Vihara >
Dhamma Vihara (Dibba Kusala/ Jhana Brahma) > Apaya Vihara (MLD ) :
Ariya Buddha sebagai personal god ?
Hakekat KeIlahian :
Level KeIlahian ? (advaita > dvaita : Buddha ? - Brahma – Dewata – Asura -Atta ? )
~ Moksha mysticism sant mat : Niranjan - Brahm - Par Brahm - sohang - sat purush (Anenja Brahma ?)
Buddhism : Brahmajala sutta , kasus Brahma Baka , etc.
Jangan lakukan kebodohan ketidak-pantasan dengan pembodohan
mengharapkan/mengusahakan kejatuhan yang terjaga untuk kembali tertidur
bermimpi. (tuhan bukan bemper kebodohan/kemanjaan diri, media katarsis
psikologis /transaksi pencitraan dan kloset pembenaran pemfasikan/
kezaliman kepada lainnnya).Perlu kebijaksanaan universal. keperwiraan
eksistensial, dan keberdayaan transendental dalam spiritualitas.
rakit dhamma sebagai dogma ?
Hakekat Kebenaran :
Sutta Nipata hanya persepsi pandangan dari kebenaran ? (keberdayaan untuk memastikan >kepercayaan hanya meyakini).
Pandangan benar adalah dasar utama perkembangan berikutnya.Namun Sebenar
apapun pandangan itu konsep wawasan yang diyakini belum tentu dijalani
apalagi tataran yang dicapai.kebijaksanaan perspektif positivis
pragmatis : Keberdayaan penempuhan autentik > pelekatan pandangan
fanatic
Be realistics to realize the Real (peniscayaan bagi kesadaran & kewajaran demi keniscayaan )
sangha samana sebagai agen ?
Brahmana / ulama / pendeta
Hakekat kekuasaan ?: wille zur mach
Sangha samana replika suddhavasa bagi pencapaian nibbana,ladang
kebajikan dan pembimbing umat awam terhindar dari alam apaya
(alobha,adosa,amoha),memandu jalan ke surga (sila),mencapai
jhana(samadhi) plus nibbana (panna) jika memang reseptif & kondusif
juga.
sebatas pembabar/pembimbing Dhamma X penyebar/pemanfaat agama (ambisi ekspansif, agresi provokatif, manipulasi standar ganda ?)
Intinya tempuh jalan ariya sebagai ariya secara ariya.(Aktualisasi keberdayaan x Eksploitasi kesakralan )
Penutup :
secara tersirat Buddhisme positif merealisasikan sikap batin Ariya agar
Addukha secara benar, tepat dan sehat (walau tersurat seakan negatif
dalam konsep dukkha )
: Nivritti holistic > positive > negative (swadika keterjagaan
> nekhama melepas kemelekatan > nibida kejijikan pelekatan).
peniscayan kesadaran untuk meniscayakan kewajaran dalam melampaui
(pelatihanan sila vinaya / bhavana penembusan / magga phala kesucian )
walau tidak teralienasi menjauhi sebagai mistik tidak sekedar survive
menjadi tradisi agama apalagi ekspansif bahkan secara addhama -
kecenderungan papanca dhamma ).
Keberdayaan keberimbangan kebijaksanaan untuk menerima, mengasihi dan melampaui segala dualitas fenomena untuk pelayakan.
Sita Hasituppāda

SENYUM SEPERTI BUDDHA
Tersenyumlah seperti Buddha
(Smile like a Buddha ... not as a Buddha ? )
Be Realistics to Realize the Real
Tersenyumlah seperti Buddha walau itu memang masih 'fake' (semu) dan tidak 'real'(nyata).
Ini bukan dimaksudkan untuk 'memotivasi' diri bagi kesombongan
pencitraan diri dengan melagakkan seakan pencapaian keniscayaan telah
terjadi hanya dengan cara itu.
Ini dimaksudkan untuk mengarahkan diri untuk kebijaksanaan penyadaran
diri dengan melayakkan peniscayaan keniscayaan yang secara murni dan
alami seharusnya terjadi.
Senyum kearifan Ariya yang melampaui sikap positif apalagi negatif.
Bagi Dia yang sudah terjaga itu ekspresi authentik
Bagi kita yang belum terjaga itu exercise holistik
Tersenyum seperti Buddha
karena terfahami secara intelektual simsapa kebenaran spiritual
Kecakapan Pandangan benar akan mengarahkan fikiran benar (kesadaran notion batin)
Kecakapan fikiran benar akan mengarahkan tindakan bajik (ketulusan dana sila etc)
Kecakapan tindakan bajik akan mengarahkan asset mulia (kemurnian punna kusala )
Dhamma indah pada awalnya dengan terlampauinya tataran eksistensial diri
(harmoni dunia - terhindar apaya - terlayakkan surga = Dibba Vihara )
Tersenyum mengarah Buddha
karena tercapai secara meditatif acinteya hakekat kenyataan spiritual
Paska asset mulia terus lanjutkan Adhi-Sila (alobha -adosa - amoha : tihetuka)
Paska Adhi-Sila terus lanjutkan Adhi-Citta (Samma Samadhi : Jhana Brahma )
Paska Adhi-Citta terus lanjutkan Adhi-Panna (Samma Vipasana: Gotrabu Nana?)
Dhamma indah pada pertengahannya dengan terlampauinya tataran universal diri
(harmoni batin - terlampaui moksa - terlayakkan magga = Dhamma Vihara )
Tersenyum sebagaimana Buddha
karena terbukti secara insight advaita desain labirin permainan spiritual
Dengan masaknya Adhi-Panna layaklah Realisasi Keterjagaan (nibbana: pemurnian magga/phala )
Dalam Realisasi Keterjagaan layaklah Realisasi Kebijaksanaan (panna: sabbanutta/ patisambhida?)
Dalam Realisasi Kebijaksanaan layaklah Realisasi Ketercerahan (kiriya: kusala non karmik?)
Dhamma indah pada akhirnya dengan terlampauinya tataran transendental diri
(harmoni - terbuka nibbana - terlampaui samsara = Ariya Vihara )
Dhamma akan melindungi siapapun yang menempuhnya dengan benar, tepat dan sehat.
Teruslah memperjalankan 'diri' demi semakin terjaganya orientasi, kualifikasi & realisasi
Jalani saja proses penempuhannya secara murni tanpa perlu ambisi/obsesi yang menghalangi.
Layakkan diri sebagaimana kaidah Niyama Dhamma meniscayakan pelayakannya secara alami.
Terima, kasihi dan lampaui segala episode penempaan diri sebagaimana ariya nantinya.
Layakkan diri sebagai Ariya ... maka jikapun nibbana pembebasan belum
(mampu/perlu?) tercapai , maka keterjagaan, kebijaksanaan dan
ketercerahan akan membawa keswadikaan, keberdayaan, dan kebahagiaan
dimanapun wilayah, bagaimanapun suasana dan apapun peran zenka keabadian
yang dijalani .... Pada hakekatnya, Samsara hanyalah ilusi mimpi dari
Nibbana bagi semuanya.
2. Anti-Thesis : ( Parama Dhamma ?)
Prakata :
Osho (Esoteric psychology ) : setelah nibbana adalah advaita ?
Advaita melampaui dvaita (termasuk nibbana yang melampaui samsara ? )
Bahasan :
Pengantar Advaita (postulasi progress konsep ??? < autoritas realisasi insight ?!)
Mandala Advaita :Desain Kesedemikianan > kesunyataan > keberadaan
Advaita ? samsara tidak diketahui (~ fase Dhyana/Dhamma advaita BrahmaVidya KeIlahian kosmik (udana : ajatang dst )
Simsapa ? replica kondusif Brahma Sahampati bagi vinaya ordo mistik sangha samana + anupubikata dayaka upasaka.
Acinteya? Ariya Cakkhu Bhante Mahakasyapa atas dhamma kosmik udumbara (translingual, transrasional, transenden)
Niyama Vipakha :
Samvega kemendesakan pemberdayaan Ariya vs faktisitas keberadaan
Jalur Buddha Savaka : s/d arahata , paccekha , Buddha + kemungkinan jalur lainnya
Jalur lainnya (label) s/d ?
Jalur update (level) s/d ?
Hssil tergantung Orientasi kesadaran Kualifikasi kecakapan, Realisasi kelayakan.
(namun akumulatif keabadian >kekinian - Mahakamma vibhanga sutta ? Truth Seeker)
Niyama Talenta :
Swadika keberlanjutan peniscayaan Zenka vs keterlupaan samsarik pasca rebirth
Orientasi kesadaran : pandangan idea benar, cara sehat dan sati tepat
Kualifikasi kecakapan : kecerdasan intelgensi, kehandalan penghidupan, kemantapan tihetuka
Realisasi kelayakan : kemapanan aktulisasi , kecukupan kusala parami, pencapaian meditatif etc
Penutup :Tetap berupaya Orientasi kesadaran Kualifikasi
kecakapan, Realisasi kelayakan, (walau tetap menerima akumulatif
keabadian >kekinian ? - Mahakamma vibhanga sutta ! Truth Lover )
TENTANG BARDO
Eskatologi untuk kematian : vs bardo (1 chikhai - 2 conyid - 3 sidpa bardo)
Kehidupan tidak pasti, kematian pasti
pencerahan masih mungkin diusahakan kala kematian ? (pandangan Mahavira
jainisme bukan Guru Padmasambhava Tibetan Buddhism... maaf ~ AK).
Inilah pentingnya kemurnian brahma vihara yang bukan hanya memurnikan
dana sila Dhamma Vihara sepanjang kehidupan dan (plus desana) menumbuh
kembangkan potensi tihetuka (alobha adosa amoha) yang akan juga
menunjang kecakapan penembusan meditatif pemurnian batin Ariya Vihara
dalam menyambut kematian.
Naza
awas nimitta bhavanga 3 (
Bardo
proses umum non meditator :
Sial, umumnya tidak bisa melintasi jhana brahma bardo 1
(bardo 2 liburan kesurga ? belum cukup murni berlimpah akumulasi
deposito karma baik + banyak tanggungan kredit karma buruk /miccha
ditti ?)
bardo 3 beruntung lahir kembali sebagai manusia atau harus terlempar
keapaya (dampak MLD) atau terdampar di alam penantian hingga rebirth
baru/ pralaya dunia ?
Next
jika terdampar di apaya hidup sbg peta maka dengan upekkha kembangkan
mudita (sikap apresiatif/positif atas niatan tindakan kebaikan lainnya)
brahma vihara walau sulit.
jika terlempar di apaya lainnya maka dengan upekkha kembangkan metta
brahma vihara ( kewajaran kosmik untuk aktualisasi kesadaran kasih
universal sebagaimana kesedemikiannya kaidah impersonal transenden
niyama dhamma atas personal imanen terus berlaku walau tak butuh diakui
dan tak sekedar bisa diyakini ) walau jelas sangat sulit.
jika hidup di surga hidup sbg dewa maka dengan upekha kembangkan karuna
(welas asih berbagi bahagia) & potensi tihetuka (alobha adosa amoha
prasyarat meditator Jalan Kesucian); tidak mengumbar nafsu , dusta
& sengketa (issa machariya-serakah mendengki apalagi membenci tidak
juga menghalangi/ menyesatkan) (termasuk tridewa Mara- yama - asura atas
triloka tusita ,tavatimsa,dunia ?) walau juga sulit. Wilayah kamavacara
memang corrupted, Saka... bukan hanya pemenuhan kebutuhan, sekedar
keinginan diri namun juga kekuasaan atas lainnya. Walau potentially
segalanya akan berdampak jika telah masak/layak, Samsara memberikan
kebebasan bukan hanya bagi Dhamma namun juga addhamma, tidak hanya agar
terbebas dari jeratnya namun juga tetap tersekap didalamnya…. Itulah
kenyataan sesungguhnya dari semuanya tanpa perlu menyalahkan atau
membenarkan siapapun/apapun saja.
proses khusus meditator (mystics, Buddhist, etc) :
selamat berjuang hingga tujuan yang mungkin lebih baik untuk bisa dicapai
(salam dari padaparama dihetuka bagi neyya tihetuka / yogi meditator )
Jika hidup di brahma jangan terlelap dalam kebahagiaan yang lebih dalam
dari kenikmatan indrawi/ kehikmatan laduni tetap terjaga,menjaga dan
berjaga untuk pengembangan kelanjutannya. walau juga sulit.
Jika bisa tiba di wilayah kesadaran non samsarik alam antara suddhavasa
selesaikan perjalanan pulang kerumah sejati atasi delusi mimpi citta
'aku' di halte ini.walau juga sulit.
Jika telah tiba di wilayah kesadaran non alam samsarik nibbana...
congrats. Selamat atas keterjagaan dari perjalanan tidur panjang penuh
mimpi. selamat datang di rumah sejati esensi murni.
Sikapi "Kebebasan" ini sebagai kebenaran pencerahan berkelanjutan bukan
perayaan ke"aku'an untuk lengah terlelap lagi. Walaupun karena magga
phala meniscayakan keberadaan & tindakan kiriya yang suci (selama
belum parinibbana khanda Ariya Buddha tetap tidak terbebas dari 12
dampak karmik buruk kehidupan lampauNya juga Bhante Moggalana. Bhikkhu
arahata sekalipun tetap bisa melakukan kesalahan (terinjaknya serangga
oleh arahata karena buta, peraturan vinaya sanghadisesa merukunkan
duniawi ?) walau tanpa sengaja/ tak diketahui. Namun totally, inilah
realisasi dambaan neyya buddhist untuk terbebas dari dukkha .... terjaga
dari mimpi samsarik. Pulang kembali ke rumah sejati. Hanya yang telah
melampaui (ariya nibbana) bisa menghadapi kembali (samsara) dengan lebih
baik lagi (kiriya x karma) dan karenanya wilayah samsara ini tidak lagi
tepat bagi yang telah lulus/ lolos darinya. Keswadikaan nyata yang
bukan hanya melampaui penderitaan namun juga kebahagiaan. (magandiya
sutta)
By the way, just kidding ... ada versi/type samsara baru di wilayah ini
? samsara ini saja yang walau hanya delusif tidak chaotik sudah cukup
menyusahkan kita dalam memahaminya apalagi layak menembus dan
melampauinya. Niyama Dhamma memang cukup mantap menjaga kaidah kosmik
secara impersonal transenden... namun ketidak-segeraan dampak karmik,
keterlupaan memory pra rebirth terlebih lagi tampak begitu 'rea'l-nya
delusif fantasi keberadaan attha pada nama figur mimpi & sensasi
kebahagiaan akan rupa (sulit untuk parichedanana?) benar-benar
melengahkan dan menyesatkan (dan bahkan karena ketidak mengertiannya
tidak sengaja apalagi terencana bukan hanya tidak mencerahkan namun
bahkan saling menyesatkan lainnya walaupun dengan kepolosan, ketulusan
dan kesadaran ).
Dalam senyum holistik di rupang keBuddhaanMu intuisi saya mengatakan
masih ada. Namun mungkin biarkan dia tersirat sebagai rahasia.
Kebijaksanaan (bukan kesempurnaan) adalah mahkota akhir bagi kita semua.
Setidaknya Realitas Nibbana sebagai rumah sejati bagi esensi murni dari
drama kosmik Fenomena Samsara telah kembali ditemukan dan bisa
direalisasikan lagi (walau sulit...terutama bagi saya tentunya.
padaparama diluar sasana yang masih naif dan liar. perokok berat pecandu kopi lagi … avijja & tanha masih kuat ).
Panna Phasa Kedukkhaan bukan tanha vedana kebahagiaan Realistics thesisnya,
keaniccaan proses perubahan bukan kekekalan masif Real antithesisnya,
keAnnataan Panca khanda bukan keberadaan" figure delusif" Realize synthesisnya.
Intinya kita hanya dan harus melampaui internal individualitas diri
sendiri ... asava kilesha diri bukan yang lain. Itulah (mungkin... saya
harus tahu malu , tahu diri dan tahu sila pada autoritas wilayah
acinteya yang belum saya capai) puncak kebijaksanaan nirvanik yang
melampaui drama kosmik mimpi delusif samsara.
Sedangkan .... maaf ini
agak nekat ('gila'-istilah Khalil Gibran) tentang kesempurnaan walau
saya seharusnya lebih tahu malu, tahu diri dan tahu sila pada Realitas
wilayah advaita yang mustahil dicapai. Advaita Taoisme lebih menyukai
istilah keberimbangan holistik untuk dinamis berkembang ketimbang
kesempurnaan absolut yang sangat stagnan. Advaita vedanta dalam Brahma
Vidya menterminologinya dalam istilah saguna -niskala (? saya lupa
istilahnya ... sudah sarat memory otak tua ini). Atau simple-nya
(istilah pakar komputer) sistem keamanan jika berjalan 100 % sempurna
maka dia (malah) tidak akan bisa jalan. Newton (semoga saya tidak salah
mengingat referensi buku lama) seorang scientist namun saat itu dia
mengatakan agak filosofis tentang keteraturan kosmik yang perlu "Tuhan"
yang direferensikan sebagai pengaturnya (walau jika ternyata Diapun ..
maaf ...tidak ada) . Buddha-pun mengistilahkan ini sebagai "ajatang,
abuthang, dst " (udana ) yang memungkinkan terjadinya pencerahan diriNya
sehingga terbebas dari samsara ini.
(Pakar Buddhism menyatakan Nibbana adalah Realitas transendent yang
Impersonal ...bukan atta pribadi atau yang bisa dianggap/ mengklaim
sebagai "diri" karena magga phala pencapaian "wilayah" kesadaran diri
ini harus dicapai melalui kesadaran "tanpa diri " (sakayadithi
pancakhanda - diri samsarik dst) ...
Susah, ya? saya sendiri bingung mau mengatakan apa.
Mudahnya
demikian ... anggaplah sesorang ( katakanlah A) lelah terjaga kemudian
tertidur, pulas hingga bermimpi. Dalam mimpi tersebut dia memerankan
figur berbeda bisa jadi multi peran dan aneka peristiwa (walau yang
bermimpi A namun bukan A yang terjaga ... jadi katakanlah A' A aksen
.... A yang bermimpi ). Ketika bangun terjaga dia mendapatkan
keberadaan yang berbeda lagi dengan mimpinya. Samsara bisa dipandang
sebagai mimpi tersebut. Figur A' - A aksen dengan segala atribut peran
mimpinya itu disebut 'diri" untuk Figur A yang real dan sudah terjaga
(tidak lagi A aksen tadi). Bingung, ya .... cobalah anda ganti A dan A
aksennya. (Itu hanyalah cara pandang hal yang sama namun dengan sudut
yang berbeda dari tanazul - taraqqi : kejatuhan dalam keterlelapan dan
keterjagaan dari keterlelapan dst )
Intinya demikian pandangan kami tentang kesempurnaan yang tidak hanya
acinteya namun advaita untuk dibahas. kebijaksanaan Nibbana mungkin
adalah batas akhir yang bisa secara bijak dicapai (Buddha dan juga
lainnya) dalam melampaui samsara yang tidak diketahui awalnya (secara
individual ) dan kapan berakhirnya (secara universal) ...pengakuan
autentik Buddha. (mengapa ?). Ini dicapai dalam progress simultan dan
berkaitan melampaui individualitas diri (eksistensial,universal hingga
transendental )
Lantas ... bagaimanakah kesempurnaan advaita tersebut ? secara hipotetis
ini baru bisa dicapai jika terlampaui tidak hanya universalitas diri
(bukan individual tetapi universal ..... bayangkan wilayah nama tanpa
rupa "batin tanpa materi" hanya ada Anenja Brahma, suddhavasa dan
Nibbana tidak ada lagi alam dunia, apaya, surga , rupa brahma) namun
juga trandentalitas diri (bayangkan wilayah dvaita nibbana dan advaita
itu sendiri tiada samsara imanen lagi). Demikian analogi gambaran
saguna -niskala mandala ini. Ini gambaran Dia yang belum terjaga dari
dvaita samsara nibbanaNya. Bagaimana jika Dia terjaga dalam advaita dan
melampaui nibbana (samsaraNya) ? dst.
(Pusing ya .... karena jelas kita yang masih "ndagel" dalam peran
samsarik di dunia ini tidak mungkin ada disana maka kita cukupkan disini
saja)
Eternal progress
Kartu terakhir : Gestalt (keterpaduan holistik paska triade dialektika Hegel ?)
Tentang Tuhan : Tao - Dhamma -
Tauhid sufism Ibn Araby : tanzih -tasbih (transenden/imanen)
Jika kau memandangnya tanzih semata kau membatasi Tuhan.
Jika kau memandangnya tasbih belaka kau menetapkan Dia
Namun jika kau menyatakanNya tanzih dan tasybih;
kau berada di jalan Tauhid yang benar
Sufi Ibn Arabi memandang KeIlahian Tuhan secara Esa - utuh dalam
keseluruhan. Tuhan dipandang sekaligus sebagai Dzat Mutlak yang
kekudusanNya tak tercapai oleh apapun/siapapun juga (transenden/tanzih)
namun keluhuranNya meliputi segala sesuatu (immanen/ tasybih) sehingga
walaupun pada dasarnya Kekudusan dan kesempurnaan Tuhan secara
intelektual tak terfahami (agnosis)dengan keberadaan yang mungkin
terlalu agung untuk kemudian tak diPribadikan(impersonal) dan mandiri
(independent) namun kemulian IlahiahNya sering disikapi sebagai figur
yang berpribadi(personal) dan Dharma kehendakNya dapat difahami(gnosis)
sehingga memungkinkan terjadinya hubungan antara makhluk dengan Tuhan
sesuai dengan ketentuanNya (dependent).Tanpa Tuhan, tidak ada segalanya.
Karena Tuhan, bisa ada segalanya. (wajibul & mumkimul Wujud )
Dalam kitab suci Uddana 8.3 Parinibbana (3) Buddha bersabda :
O,bhikkhu ; ada sesuatu yang tidak dilahirkan,tidak menjelma,tidak tercipta, Yang Mutlak
Jika seandainya saja tidak ada sesuatu yang tidak dilahirkan,tidak
menjelma,tidak tercipta, Yang Mutlak tersebut maka tidak akan ada jalan
keluar kebebasan dari kelahiran penjelmaan ,pembentukan , dan
pemunculan dari sebab yang lalu.
Tetapi karena ada sesuatu yang tidak dilahirkan,tidak menjelma,
tidak tercipta, Yang Mutlak tersebut maka ada jalan keluar kebebasan
dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu
itu.
Ini secara tidak langsung mungkin menunjukkan dua hal sekaligus ,yaitu :
kesaksian akan adanya keilahian yang diistilahkan sebagai ‘yang tak
terbatas” dan yang kedua penjelasan bahwa nibbana pencerahan sebagai
puncak pencapaian spiritualitas Buddhisme hanya mungkin terjadi karena
adanya ‘Yang tak terbatas’ tersebut.
Tao adalah Tao – jika kau bisa menggambarkannya itu pasti bukan Tao
yin yang?=Amor dei,Amor Fati : Cinta Tuhan,Cinta Garis (Baruch Spinoza vs Fredierich Nietche ) : memadukan
dualisme keharmonisan feminim & keperwiraan vitalitas maskulin
(Amor Dei Intelectualis - Spinoza +Uebermensch Zharatustra - Nietche ?)
3. Syn-Thesis : Quo Vadis ? (Sanata Dhamma)
Prakata :
Sanatana Dhamma dalam kompleksitas Realitas Fenomena
FORMULA SWADIKA
Belajar spiritualitas secara mendalam dan meluas memang
sangat mengasyikan namun perlu kedewasaan dan keberimbangan agar bukan
hanya tidak melengahkan/mengacaukan aktualisasi tanggung jawab
eksistensial kehidupan kita namun juga agar dalam penempuhan
spiritualitas keabadian tidak justru malah kontraproduktif (istilah
kontroversi kami 'ter-alienasi', jadzab ?- 'ngedan ngelmu'?'). Suatu
kondisi dimana kita tidak lagi samvega tergugah dalam penempuhan namun
justru merasa galau dikarenakan ada gap antara realitas target ideal
aneka kaidah spiritualitas / akidah religiusitas tertentu dengan segala
faktisitas kompleks keberadaan kita yang memang terbatas dan terbatasi
situasi dan kondisi yang ada dan nyata.
Oleh karena itu ... sambil terus meng-upload aneka referensi files
spiritualitas yang kami rasa perlu untuk dishare (juga aneka files
kehidupan lainnya) dan menyelesaikan posting Quo Vadis (yang sudah
terlanjur dipublish) ; kami merasa perlu mengajukan juga paradigma
alternatif pribadi tentang konsep Parama Dharma, desain Mandala Advaita
dan Formula Swadika yang senantiasa terupdate terus menerus sesuai
dengan aneka macam referensi masukan dan refleksi renungan dalam setiap
perjalanan kehidupan dan penjelajahan keabadian ini. Perlu sikap benar,
sehat dan tepat bagi kita untuk memandang permasalahan secara berimbang
dengan harmonis & holistik agar tidak ambisius tenggelam dalam arus
kehidupan namun juga tidak obsesif terhanyutkan banyak konsep pandangan
yang ada dengan segala tuntunan (tuntutan?) idealitas
kesempurnaannya.
a. Transendensi Keabadian Universal
Terjagalah ! Transendensi kehadiran demi keabadian : vs niyama dhamma via media
senantiasa ada dampak dari pandangan, tindakan dan capaian
tataran pencapaian > progress penempuhan > kefahaman pengetahuan
b:Harmonisasi Keberadaan Eksistensial
Menjagalah ! Harmonisasi dalam kehidupan : vs peran eksistensial
sedaka sutta : menjaga diri & orang lain
anjali/namaste : menghormati esensi murni didalam > segalanya
interconnected (orang lain adalah diri kita sendiri dalam peran yang
berbeda) demikian juga alam dsb.
Untuk layak mekarnya bunga transendental ,kemantapan akar eksistensial
sila dan batang kasih universal harus tumbuh berkembang baik menunjang
dahan bhavana penembusan dan pencerahan di internal dan juga ke
eksternal.
c. Eskatologi Kelanjutan Spiritual
Berjagalah ! Eskatologi untuk kematian : vs bardo (1 chikhai - 2 conyid - 3 sidpa bardo)
Kehidupan tidak pasti, kematian pasti
pencerahan masih mungkin diusahakan kala kematian ? (pandangan Mahavira
jainisme bukan Guru Padmasambhava Tibetan Buddhism... maaf ~ AK).
Inilah pentingnya kemurnian brahma vihara yang bukan hanya memurnikan
dana sila Dhamma Vihara sepanjang kehidupan dan (plus desana) menumbuh
kembangkan potensi tihetuka (alobha adosa amoha) yang akan juga
menunjang kecakapan penembusan meditatif pemurnian batin Ariya Vihara
dalam menyambut kematian.
EPILOG
Penutup :
Semoga wabah corona setelah menjalankan tugasnya merehat sejenak
kehebohan duniawi kita akan berlalu dan membuat kita lebih bijak dan
bajik lagi dalam memandang perspektif kehidupan dan keabadian ini secara
lebih meluas dan mendalam sehingga pribadi lebih terarah dan prilaku
tidak lagi tranyakan karena mulai memandang dengan tidak picik /dangkal
lagi.
Semoga semua makhluk berbahagia menerima segalanya, cukup bijaksana
untuk tetap seimbang dan berimbang memberdayakan spiritualitas
individualitas/ universalitas diri & lainnya dalam penempuhannya.
Kehidupan adalah episode Drama kosmik keabadian yang perlu kebijaksanaan
agar senantiasa sadar terjaga dengan segala kemungkinan yang ada,
mengembangkan keberdayaan kecakapan dan meningkatkan kebijaksanaan untuk
setiap situasi dan kondisi yang terjadi ....segala kebajikan murni
dijalani dan kelayakan wajar diterima sebagaimana adanya ….
Setiap keakuan/kesombongan akan menjatuhkan, ketagihan/ ketamakan akan
menjerat dan kekesalan/ kezaliman akan menghancurkan (walau mungkin bisa
berakibat pada lainnya namun pastilah mengenai dirinya sendiri saat itu
dan dampak karmik selanjutnya ) demikian pula sebaliknya.
Menerima, mengasihi dan melampaui segalanya tanpa perlu lobha dan dosa
(karena memang tiada yang perlu terlalu dilekati apalagi harus dibenci
dalam 'dagelan' internal universal ini), tanpa perlu kesombongan dan
kedengkian (karena walau berbeda dalam labeling /leveling keberadaannya
segalanya berpadu setara bersama untuk melengkapi keragaman posisi pada
mandala keabadian living kosmik yang sama), tanpa perlu avijja
pembodohan diri dan asava pembodohan lainnya (karena akan senantiasa ada
dampak impersonal transenden dari segala kecerobohan individual
/pelanggaran universal yang personal imanen ) dalam kelanjutan
permainan keabadian ini....bahkan jikapun akhirnya nanti ada kemungkinan
mahapralaya total (seluruh mandala ini sirna karena sunyata keterjagaan
atau bahkan niskala kebinasaan sentra yang meliputi segalanya).
link sementara Dialog (24-04-2020):
https://archive.org/download/chardin_202004/DIALOG%20QUO%20VADIS.docx
EPILOG (FINAL)
EPILOG
Silence is the language of God.
All else is poor translation.
~ Rumi
Keheningan adalah Bahasa Ilahiah.
Segala lainnya ungkapan terjemahan semu belaka
Pada
hakekatnya kita adalah makhluk spiritual yang menjalani peran sbg
manusia ketimbang sbg manusia yang menjalani tugas spiritual..Kita
hanyalah ketiadaan yang diadakan dalam keberadaan untuk sekedar
sederhana mengada tanpa perlu mengada-ada dihadapanNya...betapa indahnya
kehidupan jika kita tiada ragu untuk mampu hadir dalam kesederhanaan
yang murni, tulus apa adanya tanpa perlu membalutnya dengan kemasan
kesempurnaan yang walaupun mungkin tampak indah dan megah namun semu
dalam kesejatiannya.....
Belajarlah meng-"esa"-kan diri dalam keseluruhan, kebersamaan dan kesemestaan....
Kebahagiaan
kita berbanding lurus dg kebijaksanaan kita namun berbanding terbalik
dengan kemelekatan kita. Tdk semua yang kita inginkan akan menjadi
kenyataan, tdk
semua yang tdk kita inginkan tdk akan menjadi kenyataan. So, perlu
kebijaksanaan untuk menerima kenyataan sebagaimana adanya dan tidak
terlalu mengharuskan keinginan kita menjadi kenyataan.....
Dunia mungkin hanya memandang dari produk pencapaian kita di permukaan, namun
Tuhan sesungguhnya di kedalaman menilai kita dari proses penempuhan
kita. So, jangan terkelabui oleh permainan duniawi karena dihadapanNya
tidaklah penting harta kekayaan, nilai perolehan, kemuliaan diri dsb
yang pada dasarnya hanyalah by product dampak samping dari perjalanan
kehidupan ini. Dia lebih mengutamakan bagaimana cara kita mensikapi,
menjalani dan mengatasi amanah kehidupan ini sebagai atsar amalan diri
kita kelak. Bukan kaya miskin harta kekayaan, baik buruk nilai
perolehan, mulia nista duniawi yang menjadi indikator bagiNya dalam
menilai kualitas diri hambaNya tetapi seberapa ikhlas kita mensikapi ,
seberapa istiqomah kita berikhtiar menjalani dan seberapa tawakal kita
menerima garisNya...
Bagaikan
biasan warna -warni pelangi yang berasal dari Sumber Cahaya Putih
Cemerlang yang sama walau dalam dunia segalanya tampak berbeda di
permukaannya, namun dalam Dharma segalanya menyatu dalam kesejatianNya.
GHOST WINDOWS 7
GHOST WINDOWS 7 32 BIT
Maaf... setengah bulanan vakum konten blog ini
Setelah
berkali-kali sampai berhari-hari fokus nggarap akhirnya selesai juga
minggu yang lalu 'obsesi' bikin Ghost Windows All Mainboard ....
Included Software :
MSI Driver (WanDrv Windows 7 32 Bit)
Software Document :
Office 2007 (+office tab, Quran Word, Save Pdf), ACDsee pro 5, Foxit Reader 7
Software Utilities :
Clover Tab ,Win Rar, Power Iso, Duplicate file finder, Your Uninstaller, Faststone Capture
Software Internet :
Google Chrome baru, Mozila Firefox lama, IDM
Software Dictionary :
Kamus Inggris - Inggris, Inggris - Indonesia
Software Game :
Alien Shooter , Cheat Engine,
Software Multimedia :
Klite Codepack
Tinggal Upload yang masih sulit, nih .... Wifi lemot, Archive
Account bahkan Google Drive macet. Gagal terus semingguan ini. (Kapasitasnya
besar 6,4 GB = 6,720,973 KB) ... sudah dipecah 10 file part Rar @ 650MB
saja juga masih belum bisa juga.
Sekedar RECHECK HERITAGE (UPDATE 12-05-2020)
Files for WISLAH
Name
|
Last modified
|
Size
|
|
|
|
|
13-May-2020 18:05
|
844.6K
|
|
13-May-2020 18:06
|
1.4M
|
|
13-May-2020 18:06
|
176.4K
|
|
13-May-2020 18:07
|
503.9K
|
|
13-May-2020 18:07
|
281.5K
|
|
13-May-2020 18:07
|
543.6K
|
|
13-May-2020 18:08
|
670.9K
|
|
13-May-2020 18:08
|
621.6K
|
|
13-May-2020 18:10
|
4.5M
|
|
13-May-2020 18:14
|
3.5K
|
|
13-May-2020 18:14
|
3.8K
|
|
13-May-2020 18:14
|
26.0K
|
|
13-May-2020 18:07
|
526.0B
|
Tampaknya harus diganti metode taktisnya, nih..
akhirnya ketemu juga dengan hjsplit tampaknya ...
https://archive.org/download/hjsplit_202005/hjsplit.zip/readme.txt
GHOST WINDOWS 7 32 BIT ALL MB
|
|
NO
|
SPLIT
|
TIME
|
SIZE (MB)
|
1
|
|
5/12/2020 17:51
|
100
|
2
|
|
5/13/2020 9:55
|
100
|
3
|
|
5/13/2020 9:31
|
100
|
4
|
|
5/13/2020 1:14
|
100
|
5
|
|
5/13/2020 18:27
|
100
|
6
|
|
5/13/2020 17:35
|
100
|
7
|
|
5/14/2020
2:50
|
100
|
8
|
|
5/14/2020
3:06
|
100
|
9
|
|
5/14/2020
3:22
|
100
|
10
|
|
5/14/2020
3:38
|
100
|
11
|
|
5/14/2020
1:07
|
100
|
12
|
|
5/14/2020 1:24
|
100
|
13
|
|
5/14/2020
1:59
|
100
|
14
|
|
5/14/2020
2:16
|
100
|
15
|
|
5/14/2020
8:54
|
100
|
16
|
|
5/14/2020
8:25
|
100
|
17
|
|
5/14/2020
8:00
|
100
|
18
|
|
5/14/2020
7:11
|
100
|
19
|
|
5/14/2020
6:40
|
100
|
20
|
|
5/14/2020
6:14
|
100
|
21
|
|
5/14/2020
13:11
|
100
|
22
|
|
5/14/2020
16:40
|
100
|
23
|
|
5/14/2020 16:00
|
100
|
24
|
|
5/14/2020
20:18
|
100
|
25
|
|
5/14/2020
19:53
|
100
|
26
|
|
5/14/2020
19:30
|
100
|
27
|
|
5/14/2020
19:04
|
100
|
28
|
|
5/15/2020
3:59
|
100
|
29
|
|
5/14/2020
23:51
|
100
|
30
|
|
5/14/2020
21:31
|
100
|
31
|
|
5/14/2020
20:54
|
100
|
32
|
|
5/12/2020 18:20
|
100
|
33
|
|
5/14/2020 0:02
|
100
|
34
|
|
5/15/2020
0:54
|
100
|
35
|
|
5/15/2020
1:14
|
100
|
36
|
|
5/15/2020
1:52
|
100
|
37
|
|
5/15/2020
2:13
|
100
|
38
|
|
5/16/2020 1:35
|
100
|
39
|
|
5/16/2020 1:41
|
100
|
40
|
|
5/16/2020 2:10
|
100
|
41
|
|
5/16/2020 2:16
|
100
|
42
|
|
5/16/2020 2:21
|
100
|
43
|
|
5/16/2020 2:32
|
100
|
44
|
|
5/16/2020 2:42
|
100
|
45
|
|
5/16/2020 2:49
|
100
|
46
|
|
5/16/2020 4:24
|
100
|
47
|
|
5/16/2020 4:39
|
100
|
48
|
|
5/16/2020 5:28
|
100
|
49
|
|
5/19/2020
4:14
|
100
|
50
|
|
5/19/2020
4:31
|
100
|
51
|
|
5/19/2020
8:41
|
100
|
52
|
|
5/19/2020
12:14
|
100
|
53
|
|
5/19/2020
13:29
|
100
|
54
|
|
5/19/2020 14:18
|
100
|
55
|
|
5/19/2020
15:01
|
100
|
56
|
|
5/16/2020 1:50
|
100
|
57
|
|
5/16/2020 1:59
|
100
|
58
|
|
5/13/2020
16:57
|
100
|
59
|
|
5/13/2020
16:21
|
100
|
60
|
|
5/13/2020
15:19
|
100
|
61
|
|
5/13/2020
11:10
|
100
|
62
|
|
5/13/2020
10:47
|
100
|
63
|
|
5/12/2020 21:33
|
100
|
64
|
|
5/12/2020 20:05
|
100
|
65
|
|
5/12/2020 19:23
|
100
|
66
|
|
5/12/2020 18:57
|
64
|
SDH
|
66
|
6,564
|
6,564
|
BLM
|
0
|
KURANG
|
0
|
Akhirnya selesai juga …. Setelah melalui banyak keterbatasan
dan pembatasan yang harus diterima dan dilampaui . Namun masih harus recheck
juga keterujian dan keterbuktiannya juga.(jujur walau setelah digabung lagi dan
di-compare equal sama file induknya… agak curiga dengan split ghost ke-32
iconnya raw beda dengan lainnya).

Jika memang ternyata layak
download masih perlu tutorial menjalankannya juga …
Dan ibarat orang ‘bakulan’ /dagang
(Walau ini free gratisan, lho ) saya perlu jujur juga system ini juga punya
celah kelemahan dan kebelum-sempurnaan system jika nanti bisa jalan di PC lain
, antara lain : tiada antivirus (sengaja kami lakukan karena dengan kelemahan
hardware yang ada kami terpaksa menghindari penggunaan anti virus yang bersifat
resident …. Mengawasi terus kinerja PC sehingga memakan memory yang berakibat
mengurangi mobilitas kecepatan
operasional yang mutlak kami perlukan) dan … ini yang paling penting …dalam
proses pembuatannya ada cacat bawaan (kala power iso kami install di Netbook
mungkin konflik hardware/software… virus runouce muncul … sebetulnya sudah
diperbaiki lewat penghapusan regedit di safe mode dan dengan anti virus readme
killer password kill untuk menghapus
readme.eml di seluruh partisi yang ada file html biasanya… namun ada kalanya
penyakit runouce ini kambuh bisa dilihat
di process pada windows task manager … kinerja lambat, file office tidak bisa
dibuka,program malfungsi …. Kalau sudah begini biasanya kami geser data di C
(downloads & my documents) ke partisi lain … Ghost lagi daripada habiskan
waktu mengatasinya dan kesalkan diri menodai batin. Lebih cepat (tidak sampai ½
jam jika Ghost biasa kalau All MB tambah waktu karena harus install driver
& registry ) daripada reinstall
berjam-jam….. segera fresh seperti semula untuk bisa kerja lagi.
Apa lagi ya ? Nanti saja nunggu
kami recheck, affirmasi dan tutorial
dulu.
So, ditunggu dulu maklum specs
hardware dan jaringan wifi kami lemah, bro.
Besar, banyak dan jenis file tampaknya juga
perlu diperhatikan.
Perbandingan
Wifi di rumah & di tempat kerja..
speedtest okla Wifi rumah (ping = 78, unduh : 1,31, unggah :
0,52)mbps
speedtest okla Wifi sekolah(ping = 11, unduh : 10,03 unggah :
6.40)mbps
wah...ini malah kena iklan ....adwcleaner belum dijalankan ,
adblock tidak berfungsi optimal atau memang websitenya perlu ditopang iklan (?)
sehingga kinerjanya malah menurun ping 34ms , untuk download 6,35 mbps. upload
5,95 mbps.
Hari ini malah super lemot… macet bro, tidak bisa upload
samasekali (0,00 mbps) …. Harus nge-net di area lain, nih…. Seperti dulu lagi.
(?!!!)
Semula
sempat ada lintasan batin su'u zhon (buruk sangka) terhadap Archives.org
dikarenakan tidak dapat terupload data kami selama ini lagi (berkaitan click
per pay kunjungan website untuk keuntungan finansial ?) namun ternyata kami
salah sangka lagi ... walaupun ini hanya paranoid di fikiran tidak sampai
neurotik terungkapkan namun atsar asava sudah terlanjur muncul untuk perlu
perwira juga menunggu dampak karmik citta juga nantinya.... (well, kita
senantiasa sejati berhadapan secara murni hingga kedalaman dengan Advaita
Niyama Dhamma yang impersonal transenden tidak hanya sekedar tercitrakan di
permukaan Mara, yama atau asura di wilayah dimensi kausal, astral atau eteris
belaka saja, kan? So, mustahil dusta dilakukan dan kilesha terhilangkan) namun
demikian demi adab kebersamaan dan pengimbang kebajikan adalah bijak jika
permohonan maaf kami sampaikan. (Tampaknya mulai agak mood lagi untuk posting
artikel …?)
Namun sebelumnya
sambil menunggu selesainya upload dan postingan , ada software program game
nostalgia anak-anak untuk dimainkan atau sekedar koleksi saja, nih…Lupa belum
di-instal dengan Alien Shooter 3 in 1(sudah,ya?) Plant vs Zombies lengkap
dengan tips trick cheat engine-nya.
https://archive.org/download/cheat-game_202005/CHEAT%20GAME.rar
Ganti Recheck Zonk : https://archive.org/download/cheat-game_20200515_1228/CHEAT%20GAME.rar
direcheck
zonk lagi link filenya .... tampaknya posting harus murni andragogi
(pengarahan dewasa) tidak hanya psikologi (penggiringan personal)
apalagi demagogi (penyesatan kecurangan)...okeylah.
Baru
recheck Ghost setelah join split .... dicoba di netbook lama (acer -
kredit lunas tahun 2014) ... tampaknya bisa masuk, bro. Cuma waktu molor
.... 40 menitan proses tanam Ghost dari partisi D ke C (kebetulan pas
apes .... runouce keluar... dicoba saja sama recheck hasil Ghost).
Kemudian setelah itu masih 20 menitan instal service & registry. Pas
jadi walau audio bisa tanda ditaskbar masih silang .... terpaksa buka
C:/sysprep setup driver lagi... setelah restart bisa hilang tandanya.
Dicheck task manager process ... runouce nggak ada... aman,deh. Mozila
Firefox , IDM walau lama masih bisa jalan (walau ditaskmanager ... ada
googlecrash? ... tahulah).Clover & office tab bisa jalan ... siplah.
Makan kapasitas di C (karena data download & dokumen belum kami
hapus .... nanti dihapus saja karena/kalau nggak penting ....
disesuaikan dengan selera sendiri, diupdate windowsnya, tambah/kurangi
program .... coba bikin ghost ente sendiri, gan) kira-kira 14,8 GB
(kapasitas partisi C ane 69,8 GB sekarang jadi 55 GB sisanya)

Kelihatannya
di Netbook nggak masalah coba browsing, download , buka data + media,
lihat system .... sudah, ya ? Kalau nanti masalah yaa... ghost lagi ...
Gitu aja koq repot.
Di
PC lainnya belum ... hardware ngadat ... belum selesai tanam ghost
sudah mati (maklum PC second - pentium 4 tua ... mudah-mudahan belum
disfungsi almarhum .... cuma malfungsi kelelahan saja ... dicoba lagi
nanti).
Mungkin ada yang
bertanya dalam hati, ya ? apa kaitannya sampah game juga komik dimasukkan …
bukankah hikmah spiritualitas lebih bermanfaat dan mendesak untuk diajukan. (ini sungguh tidak mencerahkan bahkan bisa saja
justru menyesatkan ?).
Ya … inilah
seninya spiritualitas universal untuk mampu melampaui tanpa harus menjauhi.
Kehidupan ini juga bisa dipandang sebagai permainan keabadian yang sering
menjebak dan menyekap kita dengan keasyikannya. Saya sering tersenyum geli
kekonyolan masa lalu atas kepenasaran bermain game dan menuntaskannya demi
sensasi kepuasan dan fantasi keakuan yang sebetulnya naïf, liar bahkan semu …. Waktu,
tenaga ,fikiran terbuang percuma demi mendapatkan kebahagiaan dan kebanggaan
tersebut … walau ada keberdayaan tapi sesungguhnya ada juga keterpedayaannya. Cheat
Engine akhirnya terpaksa saya gunakan untuk mementahkan obsesi naïf dan ambisi
liar tersebut … bisa menang (walau memang jujur saja dengan cara curang ?)
namun setelah itu menjadi hambar untuk kembali memainkan game yang sudah bisa ‘diatasi’
tsb … dan kecanduan bermain game tersebut hilang memudar dan ketagihan mencoba
game lain berkurang atau bahkan tidak kepikiran juga .
Lalu bagaimana
dengan reupload komik anak-anak seperti Kenji dan Chimni-Kungfu Boy ?
Cobalah untuk tidak
merendahkan sesuatu demi meninggikan lainnya (ide atau bahkan ego diri) Untuk
beranjak dari eksistensial menjadi transcendental kita harus bersikap
universal. (Universalisasi diri sesungguhnya kunci gerbang pertama dan utama
spiritualitas transenden)
Fahamilah trick rasionalisasi
pembenaran / irrasionalitas perendahan yang walau terkadang diakui sebagai
kecakapan yang mengagumkan dan menguntungkan bagi sebagian besar kita dalam
komunitas kebersamaan namun sesungguhnya dalam pandangan Saddhamma – Dhamma
Sejati itu adalah upaya pembodohan yang sangat parah bahkan kebodohan yang amat
payah … ingatlah tidak hanya ucapan yang diungkapkan dan tindakan yang
dilakukan bahkan konten perasaan dan fikiran kita akan berdampak juga pada
keberlanjutan diri kita nantinya apalagi jika harus ditambahi dengan beban
tambahan karena penderitaan dan penyesatan atas lainnya… keburukan dan kebaikan
walau tidak selalu instan ataupun identik potentially akan berbalik juga ke
sumbernya siapapun kita (orang biasa atau tokoh terkemuka , tidak hanya manusia
namun juga semuanya termasuk brahma, mara, dewata, asura apapun identifikasi
yang kita anggapkan bagi diri sendiri atau pengakuan yang kita harapkan dari
lainnya). Dalam posting Sita Hasitupada … apakah anda mengira Buddha Gautama tersenyum
karena dia bangga akan telah tercapainya kebebasan pencerahannya dan memandang
rendah mereka yang masih belum terjaga bahkan lelap bermimpi dalam keterbatasan
panna kebijaksanaannya? Kami memandangnya tidak demikian… Dia tidak mungkin
transendental mencapai nibbana jika masih ada naifnya keakuan untuk berbangga
menyombongkan diri atas lainnya apalagi karena merasa bahagia atas derita
makhluk lain yang belum terjaga (malah level eksistensial tidak universal?).
Itu adalah senyum murni kearifan sakshin (istilah mistik “penyaksi”?) atas
kesedemikianan Realitas Dhamma atas fenomena dhamma yang internal/eksternal – individual/universal
– eksistensial/transcendental. Dalam Prajna Paramita Hrdaya Sutra (Mahayana ?) Buddha
Avalokitesvara memandang segalanya walau memang beda namun setara tanpa perlu
memperbandingkan dualitas pembeda (amala – avimala … suci – tidak suci). Desain
advaita memang sedemikian adanya tanpa perlu mana kesombongan identifikasi semu
pengakuan diri apalagi autorisasi untuk memanipulasi lainnya sehingga .universalisasi
kasih eksistensialitas ‘diri’ para Ariya itu kiriya non karmik .. murni apa
adanya sebagai aktualisasi kewajaran (karena memang keterjagaannya) tidak lagi sekedar pelayakan kesadaran
(karena perlu keterarahannya) apalagi deficiency pencitraan (karena demi kepamrihannya).
Lagipula komik
Chimni dan Kenji walau bersetting martial art sama sekali tidak mengajarkan
kita untuk menjadi berandalan tengik yang tranyakan memamerkan kenakalan untuk mencari
perhatian atau memaksakan keinginan atas lainnya dengan kemampuan yang
dimilikinya. Chimni mengisahkan kecerdasan dan ketaktisan seorang pemberdaya
autodidak mengatasi permasalahan yang dihadapinya dengan segala keterbatasan
yang dimilikinya. Kenji disamping memberikan referensi aneka teknik martial art
juga filosofi yang menarik terutama di akhir kisahnya…
Edwin Arnold :
Orang yang tidak mengejar apa-apa akan mendapatkan segalanya. Dan ketika ia
membuang ego, alam semesta itulah yang menjadi egonya.
Orientasi
keberdayaan ini mirip dengan quote kebahagiaan Buddhist (fake ? – Bodhipaksa)
Pandangan paramatha ini
mungkin terasa sangat filosofis( tidak praktis /positivist ?)
Being
Nobody for in deserving (but and transcending!) everything
Menjadi impersonal (tak
seorangpun/ bukan siapa-siapa) dalam untuk melayakan (dan melampaui) segalanya
Daripada Being somebody for having (but attaching?) something
Menjadi personal (seseorang )
untuk memiliki (tetapi melekat) pada sesuatu
Mungkin harus diganti
preposisi for dengan in.(dikarenakan ini adalah keberadaan meditatif bukan
tindakan reflektif )
Namun esensinya adalah jangan
terlalu mengumbar keakuan juga keinginan untuk menjadi berdaya dan bahagia.
Kebahagiaan tidak identik dengan berlimpahnya
perolehan tetapi juga terutama mensyukuri penerimaan. Kesejahteraan akan
positif jika disikapi dengan santuti kecukupan dan saling berbagi namun
negative jika malah menjadikan tamak serakah bahkan kikir . Demikian juga keberdayaan tidak identik dengan
pencapaian keberdayaan saja tetapi juga dibarengi dengan pencerahan
kebijaksanaan juga.
Well, Spiritualitas walau tampak
sederhana memang sangat complicated (satu gerbang ilmu hanya bisa dibuka jika
wilayah ilmu-laku-teku sebelumnya bukan hanya telah difahami dan dijalani namun
telah dicapai / dikuasai dan tanpa dilekati perlu dilampaui untuk memasuki
gerbang berikutnya). Lagipula
kita juga perlu realistis
dengan segala keterbatasan dan pembatasan yang ada termasuk dan terutama
keberadaan diri .... sudah layak atau belum. (Nibbana baru bisa
tercapai dalam Panna keterjagaan sempurna magga phala tidak sekedar
sanna persepsi sebenar apapun pandangannya tidak juga tanha obsesi
sehebat apapun pengharapannya).
So, sebagaimana wadah yang kosong, resik dan terbuka yang
memungkinkan terisi lebih penuh, murni dan terjaga bukan hanya perendahan
keakuan untuk melayakkan peningkatan reseptivitas diri namun tampaknya perlu
penghampaan keakuan untuk lebih melayakkan penyelaman/ pencerahan yang lebih
dalam lagi.
Spiritualitas
yang dewasa mutlak
memerlukan kelayakan dengan pemastian kehandalan bukan sekedar pelagakan
meyakinkan kecitraan belaka. Pencapaian keberdayaan untuk menghadapi
segala kemungkinan tidak sekedar menggantungkan pengharapan kepercayaan
yang bisa saja semu adanya... kemelekatan fanatis atas dogma justru
akan bisa kontraproduktif sebagaimana pelekatan naif lainnya.
Fokuskan
saja realisasi pada pelayakan Ariya .... Nibbana atau Samsara terserah
Niyama Dhamma. Di wilayah manapun dalam peran apapun pada situasi dan
kondisi apapun juga seorang Ariya tetap akan mampu bermain apik tidak
hanya secara cerdas tetap swadika dalam keterarahan namun juga tetap
dengan cantik tanpa mengacaukan segalanya. (Ibaratnya CR7 atau Lionel
Messi yang walau sesungguhnya bisa mengatasi bermain bola di klas liga
dunia namun jika hanya tampil di turnamen kampung .... pasti akan lebih
menguasai tentunya). Pencerahan adalah utama ... pembebasan 'hanyalah'
bonusnya saja. Obsesi internal sebagaimana ambisi eksternal adalah tanha
yang tersamar sebagaimana juga avijja lainnya (Ashin Tejaniya : jangan
remehkan asava defilement karena ketika peremehan dilakukan anda
sesungguhnya terlecehkan sendiri karena dijatuhkan dengan kesombongan
anda ... awas spiritual materialism Chogyam Trungpa)
ASHIN TEJANIYA
Dari listing of ART BLOG OKE.rar
ART BLOG OKE/ARTICLES/ALL/KILESHA
|
|
2020-04-07 16:36
|
|
|
|
2019-01-21 19:45
|
77844
|
|
|
2019-01-21 19:45
|
467964
|
|
|
2019-01-20 15:13
|
67867
|
|
|
2019-01-20 15:13
|
258326
|
Dari listing of myanmarbuddhism / MYANMAR/ 2 BHANTE /
OTHERS /ASHIN TEJANIYA
Name
|
Last
modified
|
Size
|
|
|
|
|
28-Mar-2020 22:14
|
-
|
|
28-Mar-2020 22:14
|
-
|
|
28-Mar-2020 21:04
|
9.9M
|
CHOGYAM TRUNGPA
Dari listing of ART BLOG OKE.rar
ART BLOG OKE/ARTICLES/ALL/EGO
|
|
2020-04-07 16:36
|
|
|
|
2019-01-20 08:50
|
20194
|
|
|
2019-01-20 08:51
|
139603
|
|
|
2019-01-20 09:10
|
24767
|
|
|
2019-01-20 09:11
|
129718
|
Dari listing of CHOGYAM TRUNGPA.rar
CHOGYAM TRUNGPA/EBOOKS
|
|
2020-04-11 07:51
|
|
|
|
2017-05-03 23:17
|
8197145
|
Kontribusi Data Thesis juga
tidak kami maksudkan untuk pamer … itu dimaksudkan memberikan masukan bagi para
mahasiswa paska bukan hanya bagi berhasilnya penuntasan tugas akademis mereka,
namun juga perlu dikembangkan juga
kecakapan akademis (“kelihaian” pakar?) dalam mengeksposisi
(“mengeksploitasi”) data dan idea… sentra kami sesungguhnya bukan hanya pada
kemasan naskah namun dari kreasi multi-link preview formula excel yang terpaksa
harus dibuat (diruwat?) demi sinkronisasi data statistic (setelah sekian banyak
trial-error dan mencoba masukan lain saya baru bisa membuatnya sekitar tiga
bulanan …. walau cukup akurat namun harus kami akui masih belum memadai
kesempurnaan pola data rendering-nya. Seandainya saja anda merasakan kesulitan
para mahasiswa yang kurang flexible dalam pendekatan interactive personal
dengan autoritas kampus & dosen pembimbing. Untuk menjadi pakar .. maaf
(terpaksa buka kartu juga nih) …kita perlu bisa nguntul (mengikuti – skripsi
deskriptif S1) ngentul (menyesuaikan – thesis kuantitatif S2) dan ngentel
(mengajukan – disertasi kualitatif S3 ?) karya ilmiah yang diperlukan
berdasarkan eksposisi data dan argumentasi idea yang terpilih. Tiada maksud kami untuk mencela … karena
sesungguhnya senantiasa ada hikmah yang positif yang diberikan dari hibrah yang
negative sekalipun … Melalui media pembelajatan/pemberdayaan tersebut, bukan
hanya IQ (kepandaian intelektual) yang berkembang namun juga EQ (keluwesan emosional)
menjadi tumbuh dan AQ (Adversity Quotient – ketegaran psikologis untuk tahan
banting tidak mengenal menyerah dalam menghadapi dan mengatasi masalah) semakin
terasah. Kecakapan on process by product ini akhirnya juga sangat membantu
dalam tugas professional kedinasan dan aktualisasi kemasyarakatan (formula
Excel) untuk Pemilu,dsb.
link : Thesis
link : Excel
Bagaimana dengan input
masukan agama Islam? Apa ada yang salah dengan hal itu ? kami memang lahir dan hadir
dibesarkan dalam lingkungan keluarga muslim dan sayapun walau mungkin dipandang
moderat (?) tetap setia hingga akhir pada tradisi agama keluarga saya. Well…
saya sudah berjanji pada Almarhum kedua orang tua saya dalam kehidupan mereka
dan setelah kewafatan merekapun … merpati tidak akan ingkar janji. Akan banyak
disharmoni eksistensial yang malah akan sangat kontraproduktif jika saya
melanggar komitmen personal ini (keluarga, masyarakat, dsb) . Jadi … walaupun
saya tetap menghargai masukan lainnya namun saya tetap berada disini … sebagai
seeker saya bukannya tidak faham ajaran atau sadar dampak lanjut namun inilah
komitmen yang harus saya buat (dengan tanpa maksud meng-konversi yang lain
untuk perlu masuk atau kembali lagi karena senantiasa ada plus minus dari
ketetapan/kesesuaian yang telah kita terima/buat … walau memang levelling bukan
labelling yang diperhatikan oleh Sentra Dhamma ini). Ada maksud (hutang karmic)
yang harus saya terima dan jalani pada setiap episode perjalanan keabadian ini
termasuk juga dalam kehidupan saat ini. Oh, ya … sampai lupa ditengah pandemic
Corona inipun sebagaimana lainnya (waisak Buddhist, paskah Kristiani dsb)
kegiatan ibadah Ramadhan para muslimpun menjadi terbatasi juga. Kebijakan
social distancing untuk menjaga bukan hanya diri sendiri namun juga lainnya.
Bekerja, belajar bahkan beribadah di rumah saja tampaknya perlu juga dihargai
(walau terkadang kami juga sering nekat demi kepantasan social eksistensial
yang memang perlu dijalani). Ini tambahan data untuk agama Islam.
untuk Ied dsb coba googling YouTube
misal : Sholat Idul Fitri
1436 H (17-07-2015) Masjid Istiqlal Jakarta
Imamnya dari Masjid Istiqlal
KH Sinaga … kualitasnya professional tidak amatiran (‘pocokan’) seperti kami,
bro. Harusnya memang demikian melantunkan surat Alqur’an (tidak sekedar
mengikuti makna tapi harus juga selaras iramanya lebih mengena tumakninah kekhusyuan
nuansa religiusnya …. Nafas harus
panjang … perokok berat seperti saya susah tidak akan sampai apalagi tidak
punya seni qiroat yang baik… puasa saja ibadahnya banyak pasif tidur daripada
aktif beramal, bro… ketahuan lemahnya pecandu, kan … rokok dan kopi mungkin memang
tidak mengurangi/melemahkan kesadaran bahkan bisa jadi malah menguatkan konsentrasi penalaran … tapi setiap doping adalah semu
dan terhabituasi factor eksternal jangankan untuk penembusan spiritual yang
autentik untuk penempuhan eksistensial yang
holistic saja susah …. Dalam segala hal keswadikaan – kedewasaan eksternal
& kewasesaan internal - memang factor penentu segalanya … kemampuan untuk
mandiri tanpa manja/’aleman’ tergantung perhatian/bantuan/dukungan eksternal
dan juga tidak mudah sakau, galau dan kacau karena mudahnya terganggu zazen
focus keterpaduan keberimbangan diri dalam kebijaksanaan secara internal ).
Wah … tampaknya “ngecap” kami
semakin melebar dan meluas nih. Nggak ngira akan jadi sejauh dan sedalam ini.
Rencana semula sih ingin segera mengakhiri posting awal kami … selama ini (dari
Blog 1 tahun 2014 posting informatika tentang managemen file Ghost , beraneka
ragam file postingan dan kemudian kami tutup dengan postingan informatika
tentang Ghost All MB).
Namun tampaknya sudah
terlanjur / kepalang basah …. Agaknya harus buka kartu lebih banyak lagi juga
nih. Apalagi akhir pekan ini Reupload
kembali dengan specs hardware rendah dan bandwidth wifi lemah di rumah (wah, akan
jadi hari-hari yang semakin panjang nih … dan akhirnya memang terjadi juga
demikian … selama 3 /tiga/ hari di rumah sisa 7/ tujuh/ file besar Ghost @ 100
mb belum satupun bisa terupload).
Baiklah jika memang harus
demikian. Disela akhir Ramadhan di tengah masih social distancing pandemic
Corona kontribusi pandangan akan juga kami tuntaskan … mungkin saja seumur
kehidupan (dan bahkan sepanjang keabadian perjalanan spiritualitas kita) bisa
jadi ini kesempatan satu-satunya bagi kita untuk saling berbagi tema ini.
Okey, Sadhguru Yasudev, tak
akan kami simpan juga untuk diri kami sendiri wawasan kosmik Parama Dhamma
dalam Mandala Advaita ini dengan Formula Swadika bagi keberlanjutan kehidupan
saat ini dan juga bagi kesiagaan nanti … apapun yang terjadi terjadilah.
Lagipula walau agak controversial bahkan mungkin akan jadi sensitive nantinya…
toh niatan kami sesungguhnya hanyalah mengajukan kemungkinan saja tanpa
memaksakan ini sebagai kepercayaan yang harus diterima sebagai keyakinan
dogmatis / fanatic yang membuta. Ini hanyalah thesis pada antithesis pandangan
anda semula untuk mengembangkan synthesis kebijaksanaan baru kita berikutnya.
Sungguh tidak ada yang harus dilekati (bahkan jikapun pandangan ini ternyata
tidak hanya sesuai dengan asumsi anda bahkan memang demikian realitas
kebenarannya pada segala fenomena keberadaan) dan juga tidak ada yang perlu dibenci atau
ditolak (bahkan termasuk pandangan lain yang mungkin tidak hanya
Dhammadipatheyya namun juga sekedar lokadipatheyya ataupun bahkan hanyalah
attadipatheyya … karena setiap paradigma memiliki kebenaran dan juga “pembenaran”nya
masing-masing walau tidak harus diterima dengan persetujuan namun tetap harus juga
dihargai keberadaannya).
Dalam mandala ini hikmah
kebenaran yang sesungguhnya tinggi bisa
saja lahir dari limbah kenyataan yang semula dipandang rendah. Respek yang
setara (walau mungkin tidak harus sama)
diberikan tidak hanya bagi pandangan
Buddha Dhamma, Mistik Esoteris atau tradisi Religi bahkan addhamma sekalipun
namun segalanya termasuk juga atas segala zenka keberadaan yang ada (Lokuttara Dhamma,
Tao, Tuhan, Brahma /termasuk level sankhara vipassana, vedana suddhavasa, sanna
anenja & Rupa Brahma Jhana 4 hingga 2 Abhasara yang tidak lagi nama sukha
namun sudah rupa piti ?/ ; Wilayah kamavacara: Mara, Yama, Dewa, yakkha, Asura /iblis?, Petta/ demit?,
dunia manussa, tirachana hingga niraya lokantarika dsb) karena walau mungkin
dipersepsikan dalam level/label berbeda namun secara universal segalanya berada
dan melengkapi posisi keseluruhan desain
ini dengan indahnya sesuai porsi perannya maing-masing …. Sigma Kuanta cahaya
dari Sentra yang sama. Yang secara bijak tak perlu dibela/dipuja? walau
dipandang mulia apalagi secara fasik harus dicela/dihina? karena dianggap nista.
So, mantapkan kebenaran tempuhlah kebijakan dan jalanilah kebajikan namun
dengan tanpa melekatinya … ini mungkin makna tersirat nasehat Dhamma Desana Bhante
Pannavaro untuk diperhatikan dalam penempuhan/penembusan spiritualitas yang
berimbang bukan hanya holistic pada keseluruhan namun juga harmonis untuk
keswadikaan diri.
Simak :
Wejangan TV, tolong diupload
lagi tayangan original “Kebaikan Teruji dan Terpuji”anda
yang masih jernih dulu. Malu juga, nih .. kualitas video reupload kami rendah
(hanya MP4_360 p)… mungkin karena hanya bisa masuk channel kami via Hape jadul,
ya ?
Pada artikel Apa itu
KEBENARAN
|
|
2018-11-15 22:40
|
17088
|
|
|
2018-11-15 22:40
|
7223
|
UPDATE 19052020
listing of
UPDATE DSTQ 19052020.rar
|
file
|
as jpg
|
timestamp
|
size
|
UPDATE DSTQ 19052020
|
|
2020-05-20 00:08
|
|
|
|
2020-05-20 00:07
|
175583
|
|
|
2020-05-20 00:07
|
375697
|
|
|
2020-05-20 00:01
|
33939
|
|
|
2020-05-20 00:00
|
210428
|
|
|
2020-05-19 22:40
|
54526
|
https://ia601502.us.archive.org/view_archive.php?archive=/23/items/update-dstq-19052020/UPDATE%20DSTQ%2019052020.rar
EPILOG :
Maaf, posting blog amburadul, ya?
seharian (sebetulnya sih sudah 3 harian) nggreges & sakit gigi, nih
walau tetap terus puasa (males jika harus bayar tanggungan hutang
nantinya) .... Anggap saja sudah agak baikan sekarang (untuksehat perlu
nekat .... ingat kata Buddha : fisik mungkin bisa sakit, namun batin
jangan pernah sakit....sikap bijak atas niyama dhamma kondisi/situasi
fisik rupa (uttu-bija) terhadap batin nama (kamma-citta)?... siapa tahu
justru bisa meningkatkan imunitas kekuatannya dan bukan sebaliknya ...
kalau ini guyonan teman group WA yang ngirim teks hikmah bagus berlampir
gambar arek wedok ketika kami copas ke group pribadi /diri sendiri
dengan diri sendiri yang lain juga/yang ke copas malah cuma gambar
ceweknya... sekali-kali lupa umur untuk meningkatkan herd immunity untuk
survival of the fittest seleksi alam pandemi corona katanya... ada-ada
saja .... stress koq ngajak-ajak.) .
Well, to the point .... Singkat saja
untuk Ghost Windows 7 32 bit di PC.... walau jujur saja, memang ada
kendala bisa masuk juga .... kapasitas C system relatif sama dengan
Netbook kami.

untuk tutorial dan software plusnya link tambahan berikut :
maaf listing sebelumya saya hapus bro .... recheck download 'zonk'
ganti ini, ya ....
TUTORIAL GHOST WINDOW
7 32 BIT OKELAH
Name
|
Last
modified
|
Size
|
|
22-May-2020 01:17
|
2.6M
|
|
22-May-2020 01:18
|
1.4M
|
HJSPLIT
BOOT USB
Dari listing of
BASEPRO.iso
BONUS KOLEKSI
EXTRA (PROGRAM VITAL BELUM INSTAL)
SHAREIT (Transfer File HP & PC )
ANYVIDCONV (convert
Video – Audio)
GAME PVZ
(SUDAH)
KOLEKSI LAIN
LAINNYA
SPAT ALL MB GHOST
WINDOWS USB
PLUS
Ada di BasePro, cari lagi di net (Gigapurbalingga, Kuyhaa,dsb)
Tampaknya perlu rehat juga blog ini ....agak ribet waktunya
(masuk, jumatan,fitrahan,takbiran,Iedul-Fitrian, dst).
Kepada saudara/i muslim/ah :
Taqobbalalloohu minnaa wa minkum ;
ja’alanalloohu minal ‘aa-idiina wal
faa-iziina, wal maqbuuliin(a).
(= Semoga diperkenankan Allah amal kami dan kalian; dan
Allah menjadikan kita yang kembali murni, memperoleh kemenangan dan dikabulkan
permohonannya.)
Kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fithri 1441 H/ 2020 M – Mohon
ma’af lahir dan batin.
Teguh
Kiyatno dan keluarga.
Juga Kepada semuanya: baik yang personal maupun impersonal - manusia maupun bukan
Mohon maaf juga jika ada (pasti ada malah mungkin banyak) salah kata, data dan cara dari blog-blog kami selama ini.
Sekian... terima kasih .... pareng.
Terakhir
SKETSA DHAMMA
PROLOG
Jalaludin Rumi : tentang hikmah (Dilema Faqir) =
Janganlah kamu berlaku zalim dengan tidak memberi kepada
orang yang berhak menerimanya. namun janganlah kamu berlaku fasik dengan
memberi kepada orang yang belum layak menerimanya.
Hikmah Seeker :
Geshe Sherawa Chekawa
Bukan dogma agama :
Gibran Nabi ?
Anthony de Mello sekeping kebenaran untuk agama
Hakekat Dhamma
Akurasi kebijakan Buddha
PARAMA DHAMMA
Alitheia
MANDALA ADVAITA
Ibn Araby
tanzih/tasybih
5 Wilayah Rohani Ilahiah Sant Mat
Transendensi 7 lapisan Osho
31 Alam Kehidupan Buddhism
FORMULA SWADIKA
Zenka Mandala
Harmonisasi eksistensial, Transendensi spiritual
Alpha , Betha
Eskatologi Bardo
EPILOG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar