Dari WAG chat Sentot alumni SMAN 1 Wonogiri
QUE SERA SERA, PANTHA REI .... SUCHNESS PHILOSOPHY
apapun yang terjadi terjadilah , biarkanlah segalanya mengalir apa adanya sebagaimana harusnya ..... Paradigma Kesedemikianan
ARSIP BLOG NEW
data terbaru quote sadhguru yasudev, pure dhamma plus idea blog lanjut
listing
of 05022022.zip
Sambil menunggu 2 episode terakhir drakor Bulgasal minggu ini ... corat coret katarsis (buang limbah mental) dulu saja.
Sesungguhnya tiada maksud sedikitpun dari kami untuk bersengaja berputar-putar selama ini. Sudah coba kami lakukan berkali-kali posting (puluhan bahkan lebih di seluruh blog kami, antara lain : just for seeker, limbah hikmah, dll) untuk memformulasikan paradigma kesedemikianan ini secara sistematis dan terstruktur sebagaimana yang kami harapkan ... walau kami tahu sesungguhnya ini sangat sungkan dan riskan untuk mengutarakannya. Kami sungkan karena kami harus tahu diri akan level kelayakan pribadi kami sendiri dan sungkan karena ini bukan hanya akan memposisikan diri kami tersudutkan bukan hanya sebagai public enemy namun bisa jadi cosmic enemy dikarenakan akan tampak sebagai kontroversi pandangan yang memyimpang dan bisa jadi dianggap membahayakan ? link AM
Semula kami coba memberanikan diri hanya sekedar share dalam judul Suceng Selon Seeker ... namun ternyata seperti biasa macet dalam menuliskan aliran pemikiran tersebut ... padahal biasanya jika dalam kondisi bebas bisa lepas spontan leluasa mengalir. Mungkin ini - meminjam istilah teori quantum learning - dikarenakan otak kita pada dasarnya adalah prosesor visual ketimbang verbal yang susah mengutarakan keseluruhan yang utuh secara linear ? Jadi biarkan saja kami gunakan posting ini untuk membuka keran idea denga menuliskan apa saja yang mampu kami ungkapkan untuk kemudian kami edit untuk yang patut di-share saja. Tak usah dibaca karena fikiran kera (istilah meditator) ini akan melompat-lompat ...
Suceng ? suceng maksudnya jujur apa adanya.... tidak masalah menang atau kalah yang penting benar dan tidak salah . (Fair Play) link FB
Suceng sesungguhnya istilah para penjudi (ketahuan mantan petaruh tetapi kalahan, lho... kami memang bukan orang baik-baik dalam artian hidup bersih, saleh dan lurus sejak dulu ... sekarang ? semoga tidak ulangi lagu lama, ah ... sudah tua. Ibarat pohon kayu sudah gapuk melapuk menunggu maut) Jadi ingat nostalgia tempo doeloe ketika masih pekok dan heboh ... mbambung kabur kanginan (istilah jawa : keluyuran tanpa jelas arah tujuan) hingga suatu saat kami menanyakan pada diri sendiri tentang apa arti hidup ini ,mengapa kehidupan yang tidak pasti seperti ini harus kami jalani dan bagaimana harusnya kami mengamati, mengalami dan mengatasi grand desain sistem kosmik ini. Itu adalah titik balik diri untuk kembali wajar sebagaimana kebanyakan orang dan juga bahkan untuk menjadi sadar sebagai seorang seeker tentang hakekat permainan kehidupan ini. Paska reformasi 1998, dalam kewajaran beragama keluarga (sebagai muslim) kami juga menjelajah ke berbagai tempat untuk belajar agama dan norma kosmik lainnya (Kristen, Buddhisme, Mystics, etc). Kami ingat setelah bersama seorang teman Buddhist ikut diklat manggala dharma di Vihara Mendut akhirnya kami pergi ke Jakarta ke Vihara Dhamma Cakka untuk belajar Abhidhamma kepada (mendiang) Bapak Pandit J Kaharuddin (namun gagal ... walau sudah berpapasan sebetulnya ... seorang mahasiswa STAB memberi kami buku Mahasatipatthana saat itu ... tanpa tahu arti pentingnya saaat itu ; disamping itu kami juga ke Radha Soami satsang beas memperoleh referensi mystics dari tokoh pengurusnya dan Anand Khrisna Ashram meditasi katarisi osho therapy stress managemen dan bertemu seorang penempuh lainnya. Well, pengalaman berkesan sebagai seeker ... sebelum kami akhirnya memutuskan untuk kembali wajar membumi hingga saat ini.
Selon ? selon juga istilah para penjudi artinya puputan, habis-habisan ... nekat mempertaruhkan segala yang dimilikinya di meja taruhan
Seeker ? istilah umum untuk pencari kebenaran (sebatas referensi seperti kami truth seeker namun belum menempuh/menembus realisasi True Seeker .padaparama ?)
Drakor Bulgasal ?
Sekilas kami melihat walau unik dan menarik agak absurd juga plot ceritanya (transmigrasi beban karmik antahkarana arus kesadaran jiwa pribadi lain ?) link .
Namun demikian sebagaimana biasa selalu ada hikmah yang bisa kita ambil dari limbah apapun juga di mana saja selain ketersentuhan hati untuk menyerap idea yang lebih dalam (absorpsi intuitif untuk reversed inferensi disamping referensi intelek minus realisasi insight.... maklum padaparama, nih) ataupun sekedar penghiburan romantisme identifikatif semata (hehehe ... sati untuk indria samvara kami akui memang payah.)
Metode Seeker :
- seperti wadah bersih yang mampu menampung air secara jernih demikianlah hendaknya intelek dipergunakan (rasionalitas akal sehat x rasionalisasi niat bejat .... cerdas = pinter tanpo keminter & mblinger )
- seperti spons lembut yang mampu menyerap air hikmah yang murni demikianlah hendaknya intuisi dilakukan (reseptivitas keEsaan hati nurani x sensitivitas keakuan naluri ego ... kegeden anggep, kakehan karep .... mengilahkan pengagungan nafsu diri dengan cara mengidentifikasi, mengeksploitasi & mengalienasi ?)
- seperti cermin bening yang mampu memantulkan cahaya mentari demikianlah hendaknya insight terniscayakan (padaparama ? inferensi holistik akan impersonal reality)
Bulgasal E 14 00:43:31,388 -->
00:43:34,349
rasionalisasi pembenaran kepentingan Ok Ul Tae (ironis ?)
Sometimes, those who
aren't human reincarnate as one.
Adakalanya makhluk
yang bukan manusia, terlahir menjadi manusia.
Adalah kebodohan untuk membodohi diri sendiri apalagi diperluas dengan membodohi lainnya (dosa ~ amal jariyah ) .
Penyesatan sebagaimana pencerahan bisa saja (perlu ?) ada namun celakalah yang melakukannya (Kel 20 :7?) ... karena walau ada pembiaran kebebasan namun setiap effek kosmik (mentally, verbally & actually) akan berakibatkan dampak karmik bagi pelakunya .Segalanya terjadi sebagai peniscayaan .... Diperlukan keberdayaan autentik holistik pelayakan tidak sekedar kepercayaan penganggapan dan pengharapan belaka.
Jangan meng-kambing hitamkan (konsep/figur) setan untuk segala kebodohan, ketamakan dan keganasan kita. Tanpa godaan setan eksternal sekalipun, internally kita sudah cukup parah dan payah melakukan kesalahan, keburukan dan kekejaman apapun juga.
Jangan memperdayakan (konsep/figur) Tuhan. Sesungguhnya Dia tidak sama pekok dan hebohnya sebagaimana kita yang masih naif dengan pembanggaan diri, liar dengan pengumbaran nafsu dan ganas untuk menghancurkan sesamanya ( guardian personal kamavacara "Tuhan" lainnya ?)
Sungguh seluruh mandala semesta ini tersedia cukup bagi semuanya namun tidak akan pernah cukup untuk memuaskan kesombongan, keserakahan dan kedurjanaan seorang manusia sekalipun.
Bulgasal :E. 02 00:11:55 --> --> 00:12:27
Wejangan Dan Geuk kepada anak angkatnya Dan Hwal
00:11:55 --> --> 00:12:27 You are not a Monster. You were born a human and lived as human You have the heart of a human. So live as one | 00:02:32 --> --> 00:02:59 Kau bukan Monster. Kau terlahir dan tinggal sebagai manusia. Kau punya hati manusia. Jadi hiduplah manusiawi sebagai manusia |
di setiap mandala keberadaan yang ada kesadaran evolusi pribadi tetap dilakukan namun kewajaran harmoni dimensi juga harus diusahakan dan juga sinergi valensi. Ada level yang harus diberdayakan, ada label yang harus dibersamakan untuk bisa menerima, mengasihi dan melampaui.
Seperti air yang sama di samudera demikianlah kita ... walau tetap setara di kedalaman awalnya namun tampak sebagai buih yang berbeda di permukaan kita memang tampak beda. Equal but Respect ... kesetaraan dalam penghargaan dalam keseluruhan sesuai dengan peran yang dimainkan. ingat salam namaste.
karena kita sesungguhnya menghadapi ketak-terhinggaan yang berlevel tanpa batas bukan sekedar keterbatasan yang hanya berlabel kesempurnaan
Bulgasal E 15 & 16 ?
Dan Hwal ke Min Sang Un BIS 15
00:22:48,340 --> 00:24:08,169
I can't let you go. I can't. I
can't do that. For all my life I only thought about you. You saved me from the
villagers when I was a kid. I was sorry that you died for me, so I only thought
about you.And because I hated you for
killing my family and taking my soul, I thought about you and looked for you
for 600 years.
Now that I know the truth, I have
no one to get revenge on or resent. And I have no reason to protect or kill
anyone. I could have moved on with my life. But I lived with only thoughts of
you. So I can't let you go. I can't let you die with Ok Eul-tae.
You told me that you didn't want
me to die because it would feel like losing half of yourself. But it's
different for me. It's not just half, but
all of me that will feel lost. Because my whole life was about finding you.
00:22:48,340 --> 00:24:08,169
Aku tak akan melepasmu. Aku tak
bisa begitu. Aku tak bisa melakukannya. Selama hidupku, aku hanya memikirkanmu.
Saat kau menyelamatkanku dari para warga desa, aku terus memikirkanmu karena
bersalah kau harus mati karenaku.
Setelah itu, karena membencimu yang
membunuh keluargaku dan mengambil jiwaku, aku selalu memikirkan dan mencarimu
selama 600 tahun.
Setelah kini, mengetahui
kebenarannya, dendam atau kebencianku tak lagi punya tujuan. Aku juga tak punya
alasan untuk melindungi atau membunuh siapa pun. Kita bisa jalani hidup
masing-masing. Namun, aku hanya memikirkanmu selama ini. Jadi, aku tak bisa
melepaskanmu. Aku tak bisa biarkan kau mati dengannya.
Katamu setengah dirimu sepertinya
akan hilang, jika aku mati dan hilang, 'kan? Namun, aku tak begitu. Jika kau mati, aku akan kehilangan diriku seutuhnya,
bukan hanya setengahnya. Seluruh hidupku kuhabiskan untuk mencarimu selama ini.
Apa yang anda fikirkan dengan kutipan quotes di atas ? Rayuan gombal ? romantisme picisan ? No, tidak sedangkal itu maksud kami .
Triade universalisasi diri : kama < sneha < metta.
Tuhan menciptakan segalanya dalam, dengan dan untuk cinta . Tanpa Tuhan, tiada segalanya. Dalam Tuhan, ada segalanya.
Hanya manusia yang memahami kemanusiannya (drakor : Gumiho ) ... trick keharuan menghidupkan kepekaan empati logika hati untuk merengkuh keseluruham.
Apa lagi ... nih ?
Lanjutan Share terakhir ?
Kutipan Avijja ... kebodohan dipandang sebagai 'kewajaran" ?
PARAMA DHARMA : Just Idea ...
Avijja ... kebodohan ini keburukan atau kebutuhan ?
Yang perlu kita fahami, sadari dan hadapi tampaknya bukan sekedar kegilaan insani atau kematian alami namun terutama kelupaan abadi akan kesejatian diri dalam setiap episode permainan keabadian samsarik yang disebut (siklus) kehidupan (dan kematian) ini.
Well, The Greatest evil is Ignorance Kejahatan terbesar adalah (karena?) Avidya ketidak-tahuan
Walau dalam pengetahuan ketidak-tahuan akan realitas (kaidah panentheistik?) ini istilah evil (kejahatan/ keburukan) yang digunakan mistisi Sadhguru Yasudev tersebut tidak terlalu salah sebagaimana juga terma avijja kebodohan yang digunakan Samma Sambuddha Gautama namun demikian dalam realisasi penempuhan holistik demi penembusan, pencapaian & pencerahan yang bukan hanya murni dan benar tetapi juga bijak dan tepat untuk mensikapi itu sebagai 'kewajaran' yang harus diterima untuk dihadapi dan difahami agar secara bijaksana dapat dilampaui dengan kesadaran (terhindar dari jebakan konseptual, jeratan identifikatif & sekapan dualisme inference paradoks spiritual MLD yang sangat mungkin terjadi. Well, untuk keniscayaan dalam kesedemikianan yang terjadi perlu keselarasan akan kelayakan dalam keberadaaan dan keberdayaan yang memadai. (transendensi kebijaksanaan pemberdayaan berkembang & berimbang melampaui pemakluman faktitas eksternal untuk diterima keterbatasan & pembatasannya ). bagaikan menumbuh-kembangkan bunga teratai di kolam lumpur yang keruh.
Langsung saja, kelamaan ...
apa itu monkey mind awalnya tadi ? pengakuan dosa atau pengemasan kerendahan hati ? mengagungkan ketinggian diri memang akan jelas tampak sebagai kesombongan yang tersurat namun menunjukan kerendahan hati itu terasa seperti pengalihan diri dan bahkan pembanggaan diri yang tersirat ?
Walau tanpa energi (kemarahan seperti biasanya ?) dengan kesadaran niatan untuk sekedar menuntaskan janji untuk berbagi walau tanpa pemantasan kemasan normatif religius spiritual yang sebagaimana harusnya ... kami ungkapkan hipotesis paradigma ini. Bisa jadi ini akan menjadi gelombang liar pengertian yang akan memporak-porandakan kemapanan lautan yang tenang ... hening dalam kesemuan, mapan dalam ketidak-mengertian bahkan kokoh dengan bangunan kepalsuannya. Saatnya kita memahami Grand Design permainan keabadian ... dagelan nama rupa di seluruh mandala ini hingga kita mampu beraktualisasi secara holistik, harmonis dan sinergik dengan tanpa perlu mengalienasi diri (Mystic pantheistic or paradigma sudhavasa ? ) apalagi saling mengeksploitasi (atta & loka lokiya dipatheyya). Being true, humble & responsible adalah keniscayaan yang seharusnya sadar dilakukan karena kaidah kosmik yang transenden impersonal tidak naif butuh pengakuan, liar rakus perhatian dan tetap suci dalam kearifanNya atas liarnya kebebasan yang dibiarkan tersebut akan memaksakan segalanya yang terlingkup dalam script skenario drama dalam dharma ini, Sadarilah sesungguhnya kita senantiasa berhadapan dan berada dalam Dia yang jeli, suci dan adil demi ketertiban kosmik mandalaNya. Kita tidak mungkin mampu berdusta, mengagungkan diri apalagi lari dari tanggung jawab karena segalanya tergurat jelas di antahkarana jiwa dan impersonaly/ automatically akan keterniscayakan proses kelanjutannya sesuai dengan avijja kebebasan yang diberikanNya ( juga termasuk untuk KeIlahian Impersonal Transenden Lokuttara > Keilahian Transpersonal Brahmanda > KeIlahian Personal Kamavacara ?).
QUE SERA SERA, PANTHA REI .... SUCHNESS PHILOSOPHY
apapun yang terjadi terjadilah , biarkanlah segalanya mengalir apa adanya sebagaimana harusnya ..... Paradigma Kesedemikianan.
Paradigma kesedemikianan untuk keselarasan dalam keniscayaan (Parama Dharma - Mandala Advaita - Formula Swadika)
Mungkin sangat sensitif dan agak provokatif jika kami menyatakan ... ADA SESUATU YANG MUNGKIN BELUM DIKETAHUI KITA SEMUANYA TERMASUK JUGA YANG BELUM DISADARI PARA TUHAN, DIHAYATI PARA BRAHMA BAHKAN DIFAHAMI PARA BUDDHA SEKALIPUN ..... DALAM PERMAINAN DRAMA DALAM DARMA DARI KEAZALIAN HINGGA KEABADIAN YANG SUDAH, SEDANG DAN AKAN BERLANGSUNG SELAMA INI ....
KOSMOLOGI THEOSOFIS PANENTHEISTIK
REHAT :
Lanjut lagi wah ... harus rehat pas arus idea deras mengalir (takziah, etc) . Walau ini pas libur susah juga luangkan waktu ... selalu ada kegiatan harus diselesaikan. Kalau pas waktu luang di hadapan komputer malah macet tidak ada inspirasi sama sekali .... payah ! kapan selesainya ?
Kacau balau lagi, nih ... teralihkan perhatian ada urusan eksternal. Rehat lagi.
nunggu bulgasal dulu ep terakhir ... semoga drakor ini membawa hikmah tidak bikin bubrah anti klimaks seperti biasanya. (trailer previewnya kok serem, sadis banget, ya ?... resah juga)
DRAKOR
Drakor Bulgasal Sub
Indo by movie listing of Drakor Bulgasal sub indo.zip
LIMBAH HIKMAH DRAKOR BULGASAL
KUTUKAN BULGASAL ? (WACH SIDDHI ~ SABDO DADI ?)
BIS E16 (berdasar subtitle)
00:46:08,432 --> 00:52:08,959 = HEART-BREAKING DIALOGUE
OUT =
He's coming… Now that
he has consumed blood, there's no turning back.
Makhluk itu datang… Ia tak bisa kembali seperti sebelumnya
karena sudah meminum darah.
MSU =
Hwal. No! No! You can't! You can't! Why? Why did you do this? What can
I do to save you? Take my soul right now. Please?
Hwal. Jangan! Jangan! Kau jangan begini. Tidak boleh begini.
Kenapa? Sebenarnya kenapa kau melakukan ini? Apa yang bisa aku lakukan untuk menyelamatkanmu?
Lekas tukar jiwamu denganku sekarang. Ya?
DH =
It's too late.
Sudah terlambat.
MSU =
Why? We agreed to
live together. So how could you do this?
Kenapa? Kita berjanji akan hidup bersama. Kenapa kau malah
begini?
DH =
I had no choice. if I
wanted to put an end to everything.
Aku tidak punya pilihan jika ingin mengakhiri semuanya.
MSU =
I said I forgave you
for what you did 1,000 years ago.
Aku sudah memaafkan perbuatanmu seribu tahun lalu.
DH =
But I can't forgive myself. It's unbearable for me. I can't go back to
being human anymore. As long as I'm alive…the curse will continue.
Namun, aku tak bisa memaafkan
diriku. Aku tidak bisa menahannya. Kini, aku sudah tak bisa kembali menjadi
manusia. Selama aku masih hidup… kutukan itu akan terus berlanjut.
MSU =
What do you mean?
Apa maksudmu?
DH =
Do-yun will be born
blind over and over again. And Si-ho will never be able to give birth.
Do-yun akan terus terlahir buta, dan anak yang dikandung
Si-ho tak akan pernah bisa terlahir.
MSU =
That can't be true.
Mustahil.
DH =
I'm sorry… for everything I did 1,000 years ago. I thought you had left
me, so I was angry. I did everything I could to keep you by my side. But that
only made you hate me. And I killed those you cherished. I shouldn't have
looked for you. I shouldn't have met you again. But it still pains me… to leave
you behind. But after I die, you, Si-ho, Do-yun… Detective Kwon, and Hye-seok
will all be okay.Once I'm gone everyone… will be okay in their next lives. I've
made you suffer for all these years. I've made you suffer for all these years.
Maafkan aku… untuk semua yang terjadi seribu tahun lalu. Aku
marah karena berpikir kau meninggalkan aku. Saat berusaha agar tidak
kehilanganmu, aku malah membuatmu membenciku, dan melukai orang-orang yang kau sayangi.
Seharusnya aku tidak mencarimu. Seharusnya aku tidak bertemu denganmu lagi. Namun,
mati dengan meninggalkanmu… tetap menyiksa bagiku. Meski begitu, jika aku mati,
kau, Si-ho, Do-yun… Pak Kwon, dan Hye-seok akan baik-baik saja ke depannya. Setelah
aku tiada di kehidupan selanjutnya kalian akan baik-baik saja.
Aku sudah membuatmu sangat tersiksa untuk waktu yang sangat
lama. Maafkan aku.
MSU =
Don't be. Come find
me again. No. I'll look for you next time.
Tidak. Carilah aku sekali lagi. Tidak. Aku yang akan
mencarimu di kehidupan selanjutnya.
DH =
Bulgasal can't
reincarnate.
Bulgasal tak punya kehidupan selanjutnya.
MSU =
I don't care! Reincarnate somehow! (Ask the king of the underworld to
give you another life! ) You looked for me all these years. So next time, I will
find you. So… you have to remember me.
Tidak boleh! Kau harus terlahir lagi! Lahirlah lagi
bagaimanapun caranya! Kau selalu mencariku selama ini. Jadi, lain kali, biarkan
aku yang mencarimu. Karena itu… ingatlah aku.
E. 2 – 25 : 07 =
Jadilah manusiawi
Pengharapan Dan Geuk
kepada Dan Hwal
E 12 – 11:47 = bersifat
dasar baik
Pengakuan Min Sang Un
atas Dan Hwal
E 16 - 59: 59 = membawa kebaikan
Pengorbanan Dan
Hwal demi lainnya
KUTUKAN BULGASAL ? (WACH SIDDHI ~ SABDO DADI ?)
JIKA AKU TIADA
MAKA DALAM KEHIDUPAN SELANJUTNYA
SEMUA AKAN BAIK-BAIK SAJA SELANJUTNYA
00:02:32 --> --> 00:02:59 Life is about choices. And those choices... come with responsibilities. This is the time... for me to bear that responsibility. | 00:02:32 --> --> 00:02:59 Hidup adalah tentang pilihan. Dan pilihan itu... datang dengan tanggung jawab. Inilah saatnya... untukku memikul tanggung jawab itu. |
Namaste (bagi kami) artinya : " saya menghormati/menghargai yang ada di dalam anda"
maksudnya : esensi kemurnian nirvanik, energi keilahian batiniah, materi kealamian zahiriah.
“We are not human beings having a spiritual experience. We are spiritual beings having a human experience.”― Pierre Teilhard de Chardin
literal : Kita bukan manusia yang memiliki pengalaman spiritual. Kita makhluk spiritual yang memiliki pengalaman manusia
HUJJAH MULIA UNTUK KEBALI BUNGKAM ? sabbe satta bhavantu sukhitata ? Sabbe satta bhavantu appamada !
(kebahagian atau keterjagaan ?)
Dala ketidak-tahuan orang memnang bisa bahagia (walau terpedayakan kegembiraan semu bahkan dengan membawa penderitaan lainnya ).
Hanya dalam keterjagaan kebahagiaan sejati ada ... selallu memberdayakan & tidak eperdayakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar